Selasa, 13 Januari 2015

TUGAS SOFTSKILL 4-BAHASA INDONESIA 2

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2004-2007

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional perusahaan sehingga tidak mempunyai informasi yang riil tentang kondisi perusahaan tersebut. Adanya laporan keuangan sebagai produk manajemen kepada shareholder maupun debtholder dapat membantu investor untuk melihat secara finansial bagaimana jalannya perusahaan dan hasil yang telah dicapai. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan. Rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Rasio keuangan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio pasar.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain rasio kas (cash ratio), rasio cepat (quick ratio), dan rasio lancar (current ratio). Rasio leverage digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini 2 antara lain rasio total hutang terhadap modal sendiri (Debt to Equity Ratio/DER), rasio total hutang terhadap total aset (Debt to Total Assets/DTA), dan TIE (Time Interest Earned).
Rasio likuiditas dan rasio leverage merupakan rasio yang mengukur tingkat risiko keuangan perusahaan dalam hubungannya dengan kewajiban terhadap pihak lain. Semakin tinggi risiko ini, semakin besar pula investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Diharapkan dengan semakin tinggi tingkat investasi yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan laba. Namun, hal lain yang muncul adalah semakin besar pula risiko likuiditas yang dapat mengakibatkan perusahaan mengalami gagal bayar dan dapat membawa kearah kebangkrutan. Dua hal inilah yang diperhatikan oleh investor ketika menganalisis risiko hutang perusahaan yang kemudian dapat mempengaruhi keputusan bisnisnya dan juga mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan.
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-asetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain rasio perputaran persediaan, rasio perputaran aktiva tetap, dan total asset turnover. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain GPM (Gross Profit Margin), OPM (Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return On Assets), dan ROE (Return On Equity). Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini 3 antara lain PER (Price Earnings Ratio), dividend yield, DPR (Dividend Payout Ratio), dan PBV (Price to Book Value).
Rasio-rasio ini terutama rasio profitabilitas, merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, investor akan memberikan penilaian yang tinggi karena diyakini akan menghasilkan tingkat return saham yang tinggi. Analisa tentang rasio-rasio ini akan memberikan pedoman bagi para investor untuk menilai kondisi dan kemampuan perusahaan di masa yang akan datang dalam meningkatkan return saham dan kemakmuran mereka.
Terdapat banyak penelitian yang meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan harga saham (return saham). Seperti yang dilakukan oleh Ulupui (2006) yang meneliti pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEI. Hasil penelitian ini adalah hanya terdapat dua rasio yakni current ratio dan ROA yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Sasongko dan Wulandari (2005) melakukan penelitian pengaruh EVA, ROA, ROE, ROS, BEP, dan EPS terhadap harga saham industri manufaktur di BEI. Hasil penelitiannya adalah EPS berpengaruh secara signifikan terhadap penilaian perusahaan, sedangakan rasio yang lain tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat signifikansi 5%.
Asyik (1999) menemukan bahwa rasio neraca dan laba rugi memiliki hubungan yang lebih kuat dengan return saham dibandingkan dengan rasio arus kas. Sementara itu Haryanto (2003) meneliti tentang pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan minuman di BEI. Setelah menguji data dari laporan keuangan serta harga saham perusahaan minuman di BEI, maka kesimpulannya bahwa dari beberapa rasio profitabilitas yang digunakan dalam mengukur performa perusahaan ternyata yang mempunyai pengaruh yang signifikan dengan harga saham adalah pengembalian ekuitas/Return On Equity (ROE).
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang mencakup rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. Perubahan rasio likuiditas diwakili oleh perubahan current ratio yang dipilih untuk melihat pengaruh pengelolaan modal kerja jangka pendek perusahaan terhadap return saham. Perubahan rasio profitabilitas diwakili oleh perubahan Return On Assets (ROA) yang dipilih untuk melihat apakah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset (aktiva) juga mempengaruhi return saham perusahaan tersebut. Perubahan rasio aktivitas diwakili oleh perubahan rasio perputaran persediaan yang dipilih untuk melihat pengaruh pengelolaan persediaan yang baik juga mempengaruhi return saham mengingat rasio perputaran persediaan juga menunjukkan aktivitas perusahaan dan penggunaan investasi jangka pendek. Perubahan rasio leverage diwakili oleh perubahan Debt to Equity Ratio (DER) yang dipilih untuk melihat apakah pengelolaan hutang jangka panjang maupun jangka pendek yang dilakukan oleh manajemen mempengaruhi return saham perusahaan mengingat pembiayaan hutang juga berasal dari penggunaan modal perusahaan.

I.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perubahan rasio keuangan (current ratio, ROA, rasio perputaran persediaan, dan DER) mempengaruhi perubahan harga saham (return saham) perusahaan.

I.3 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, manfaat penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh perubahan rasio keuangan terhadap perubahan harga saham yang merupakan cerminan kondisi finansial perusahaan dan reaksi pasar terhadap kondisi tersebut. Selain itu, penelitian ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana.
2. Bagi para investor, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pemahaman investor mengenai kondisi finansial perusahaan sehingga mampu membuat keputusan investasi yang tepat.




DAFTAR PUSTAKA

Asyik, Nur Fadjrih. 1999. “Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas”. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol.2 No.2, Juli: 230-250.
Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Haryanto dan Toto Sugiharto S. 2003. “Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Minuman di BEI”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, No.3, Jilid 8.
Sasongko dan Wulandari. 2005. “Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas terhadap
Harga Saham. Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Standar Akuntansi Keuangan. 2007. IAI. Jakarta: Salemba Empat.
Ulupui. 2006. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas
terhadap Return Saham studi pada Perusahan Makanan dan Minuman dengan
Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar