LAPORAN KEUANGAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Laporan
keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan
fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi
akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas
tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan
akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Kebebasan
dalam memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
laporan keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas
perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian maka penerapan prinsip
konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam kaitannya
dengan akuntansi dan laporan keuangannya. Konsep ini mengakui biaya dan rugi
lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan
nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi. Konservatisme
merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan
angka-angka pendapatan dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya
cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan akan menghasilkan laba yang
terlalu rendah (understatement). Kecenderungan seperti itu terjadi karena
konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta
mempercepat pengakuan biaya. Secara tradisional, konservatisme
dalam akuntansi dapat diterjemahkan melalui pernyataan tidak
mengantisipasi keuntungan, tetapi megantisipasi semua kerugian (Watts, 2003a).
PEMBAHASAN
Pengertian
Laporan
keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang
merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan
maksud memberikan informasi keuangan mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan
keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung
jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan
berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode.
Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal
mungkin agar kinerjanya dinilai baik.
Pada
akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode bisa
tiap akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan
kepada pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir tahun. Pihak luar
perusahaan antara lain:
a. Investor
b. Karyawan
e. Pelanggan
f. Pemerintah
g. Masyarakat
Laporan
keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti jumlah aktiva, jumlah
kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas.
Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi
selama satu periode.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan
laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :
1. Tujuan
khusus
Tujuan
khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi keuangan, hasil
usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan
GAAP. [1]
2. Tujuan
umum
Adapun
tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
a. Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban
perusahaan.
b. Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan
usaha dalam mencari laba.
c. Memberikan
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d. Memberikan
informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan
informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan
kualitatif
Adapun
tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai berikut [2]
:
a. Relevance
yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam
proses pengambilan keputusan.
b. Understandability
yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi
juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability
hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus ada.
d. Neutrality
yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
e. Timeliness
yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability
yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi
harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan
lain.
g. Completeness
yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai.
Dua
belas tujuan laporan keuangan menurut laporan “Trueblood Committee” adalah
sebagai berikut [3] :
a. Menyediakan
informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.
b. Menyajikan
informasi terutama pada para pemakai yang memiliki otoritas, kemampuan atau
sumber-sumber yang terbatas dalam memperoleh informasi dan mereka menyandarkan
diri pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi tentang kegiatan
ekonomi perusahaan.
c. Menyediakan
informasi yang dapat dipakai oleh para investor dan kreditor untuk memprediksi,
membandingkan dan mengevaluasi aliran kas potensial untuk mereka dalam ukuran
jumlah, waktu dan hubungannya dengan ketidak pastian.
d. Menyediakan
informasi kepada para pemakai untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi earning
power perusahaan.
e. Menyediakan
informasi yang dapat dipakai dalam menilai kemampuan manajemen untuk
memanfaatkan pemakaian sumber-sumber secara efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan.
f. Menyediakan
informasi factual dan interpretatif tentang transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian yang lain digunakan untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi
earning power perusahaan.
g. Menyediakan
laporan posisi keuangan yang dapat dipakai untuk prediksi, pembandingan dan evaluasi
earning power perusahaan.
h. Menyediakan
laporan earning periodik yang bermanfaat untuk prediksi, perbandingan evaluasi
earning power perusahaan.
i.
Menyediakan laporan kegiatan keuangan
yang bermanfaat untuk prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power
perusahafakan.
j.
Menyajikan informasi yang bermanfaat
untuk proses prediktif. Peramalan keuangan akan disajikan jika peramalan
tersebut akan meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.
k. Lembaga
pemerintahan dan organisasi tidak bertujuan laba adalah untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat untuk menilai efektifitas pengelolaan sumber-sumber
dalam mencapai tujuan organisasi. Pengukuran prestasi akan dikuantitaskan dalam
ukuran tujuan-tujuan yang diidentifikasikan.
l.
Melaporkan kegiatan perusahaan yang
mempengaruhi masyarakat. Dalam hal ini adalah pengaruh yang dapat ditentukan,
dijelaskan atau diatur dan sifatnya penting untuk menentukan peranan perusahaan
dalam lingkungan sosialnya.
Jenis Laporan Keuangan
Setelah
transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan dasar
akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar
perusahaan yang memerlukannya.
Laporan
keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No
1 Tahun 2002) terdiri dari [4] :
1. Neraca
Daftar
yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban perusahaan
serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance sheet). Waktu
tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu tertentu
lainnya.
Bentuk
neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk laporan (report
form). Dalam neraca bentuk skontro, aktiva disajikan disebelah kiri sedangkan
kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca bentuk laporan, aktiva
disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal disajikan bawahannya.
Komponen-komponen
neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Aktiva
(Asset)
Aktiva
dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).[5]
i)
Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva
lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan
menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi
(jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun).
Yang
termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih,
persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan
yang akan diterima, investasi jangka pendek.
ii)
Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva
tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan
mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan. Yang termasuk kedalam
aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.
b. Kewajiban
(Liabilities)
Kewajiban
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).[6]
(i)
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban
jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan. Yang termasuk kedalam kelompok
kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan
yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
(ii)
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban
jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah hutang obligasi,
hutang bank dan lain-lain.
c. Modal
(Equity)
Modal
(equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)
setelah dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah modal pemilik.
Definisi ini cenderung menganut propriety theory. [7]
2. Laporan
Laba-Rugi
Laba-rugi
yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi
selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu
misalnya satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan
dengan beban disebut laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss).
Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut laba bersih,
tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi
bersih.
Komponen-komponen
laba-rugi adalah sebagai berikut :
a. Penjualan
b. Harga
pokok penjualan
c. Laba
bruto
d. Beban
usaha
e. Pendapatan
dan beban lain-lain
f. Laba
sebelum pos luar biasa
g. Pos
luar biasa
h. Pengaruh
kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
i.
Laba sebelum pajak penghasilan
j.
Pajak penghasilan
k. Laba
bersih
3. Laporan
Perubahan Ekuitas
Laporan
perubahan ekuitas yaitu laporan mengenai perubahan modal pemilik suatu
perusahaan selama satu periode misalnya satu bulan, satu semester atau satu
tahun. Dari laporan ini dapat diketahui apakah modal pemilik bertambah atau
berkurang bila dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya. Adapun penyebabnya
bertambahnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan
memperoleh laba bersih
b. Adanya
investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan
penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan
menderita rugi
b. Adanya
pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan
perubahan modal harus memuat informasi berikut :
a. Modal
pada awal periode
b. Laba
atau rugi selama satu periode
c. Tambahan
modal dari investasi pemilik
d. Pembagian
laba kepada pemilik
e. Laba
atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya
4. Laporan
Arus Kas
Laporan
arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan
pengeluaran kas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode, setiap satu
bulan atau suatu semester atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas
(Penerimaan kas) dan arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus
kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu
Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas
dari aktivitas pendanaan.
Aktivitas
operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas
lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK
No.2 tahun 2002).[8]
Aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).[9]
Aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).[10]
5. Catatan
Atas Laporan Keuangan
Catatan
atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada dalam neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan
atas laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam
memahami laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat bagi
pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan
keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang
merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan
maksud memberikan informasi keuangan mengenai posisi harta, utang, dan modal
serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi.
Laporan
keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung
jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan
berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode.
Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal
mungkin agar kinerjanya dinilai baik.
Laporan
keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No
1 Tahun 2002) terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan
Laba-Rugi
c. Laporan
perubahan ekuitas
d. Laporan
arus kas
e. Catatan
atas laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggawirya,
Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.
Harahap,
Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hartanto,
D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Ikatan
Akuntan Indonesia.1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Jauhari,
Heri.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
R,
Soemarso S.2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono,
RA.1985. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar